Andaikan debu tak pernah menutupi
Oleh: Nofa Al Badr
Berdebur ombak di pantai
Mustahil bila sekarang mengalir tenang
Ombak yang mencabik cabik
Hingga titik terakhir nafas berhembus
Kau tikam-tikam
Bukan ku tak tak tahu busuk hatimu
Seluk beluk dadamu telah ku selami
Tak ada benih kesucian menatapku
Semua hanya kemunafikan dibalik diksi manismu
Kembalilah selangkah ke belakang
Ku beri tahu curhatan rumput yang melambai-lambai
Pekikan bumi yang kau injak-injak
Pedih ujian dunia yang ku rasakan
Lebih kejam penyiksaanmu tak henti menghancurkanku
Sekarang pergilah...
Pergilah dimana hatimu bisa bersih
Suci dari buih-buih hitam berkerak
Harumkanlah dari busuk yang menyengat hingga ke pangkal hidung
Mustahil bila sekarang mengalir tenang
Ombak yang mencabik cabik
Hingga titik terakhir nafas berhembus
Kau tikam-tikam
Bukan ku tak tak tahu busuk hatimu
Seluk beluk dadamu telah ku selami
Tak ada benih kesucian menatapku
Semua hanya kemunafikan dibalik diksi manismu
Kembalilah selangkah ke belakang
Ku beri tahu curhatan rumput yang melambai-lambai
Pekikan bumi yang kau injak-injak
Pedih ujian dunia yang ku rasakan
Lebih kejam penyiksaanmu tak henti menghancurkanku
Sekarang pergilah...
Pergilah dimana hatimu bisa bersih
Suci dari buih-buih hitam berkerak
Harumkanlah dari busuk yang menyengat hingga ke pangkal hidung
#salareh aia, 19 Februari 2020
Komentar
Posting Komentar